Periodisitas makan adalah saat-saat ikan aktif mengambil makanan dalam waktu 24 jam. Periodisitas makanan bergantung kepada jenis ikannya, ada yang satu kali, dua kali atau lebih. Sebagian ada yang masa pengambilannya makanannya berkepanjangan (Effendie, 1979).
Menurut Setiapermana (1996), ikan karang dibagi dalam kelompok berdasarkan periode aktif mencari makan yaitu:
- a) Ikan nokturnal (aktif pada malam hari), Contohnya: ikan mas, nila, bawal, dan gurami
- b) Ikan diurnal (aktif pada siang hari), contohnya lele dumbo, lele lokal, dan patin (jambal)
- c) Ikan crespuscular (aktif di antara dua waktu) contohnya dari ikan-ikan dari famili Sphyraenidae (barracudas), Carangidae (jacks), Scorpaenidae (lionfishes), Synodontidae (lizardfishes), Carcharinidae, Sphyrnidae (sharks) dan beberapa dari Muraenidae (moray).
Aktivitas ikan nokturnal tidak seaktif ikan diurnal (siang hari). Gerakkannya lambat, cenderung diam dan arah geraknya tidak dilengkapi area yang luas dibandingkan ikan diurnal. Diduga ikan nokturnal lebih banyak menggunakan indera perasa dan penciuman dibandingkan indera penglihatannya. Bola mata yang besar menunjukkan ikan nokturnal menggunakan indera penglihatannya untuk ambang batas intensitas cahaya tertentu, tetapi tidak untuk intesitas cahaya yang kuat (Iskandar dan Mawardi, 1997).
Derajat kepenuhan lambung merupakan volume material lambung yaitu jumlah isi material yang berada pada lambung pada waktu tertentu dibagi dengan volume total lambung yaitu jumlah kapasitas total lambung. Fungsi dari pengukuran derajat kepenuhan lambung ini adalah untuk peggolongan ikan termasuk ke dalam herbivore, karnivora atau omnivore. Derajat kepenuhan lambung dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kepenuhan lambung, yaitu berat dan ukuran tubuh yang berbeda, perbedaan jenis ikan, ukuran dan bentuk lambung, keadaan tubuh ikan, dan perbedaan habitat ikan. Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh kebiasaan makanan seperti periodisitas makan ikan (Effendie, 1979).
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M. I. 1979.Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri.Bogor
Harter, T. S.; Heinsbroek, L. T. N.; Schrama, J. W.2015. The source of dietary non-protein energy affects in vivo protein digestion in African catfish (Clarias gariepinus). Aquaculture Nutrition. Wiley-Blackwell, Oxford.Vol 21. No.5. hal 569-577.
Iskandar, B.H. dan W. Mawardi. 1997. Studi Perbandingan Keberadaan Ikan-ikan Karang Nokturnal dan Diurnal Tujuan Penangkapan di Terumbu Karang Pulau Pari Jakarta Utara. Bulletin PSP 6 : 1. Hal 17-27.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. BIOS Scientific Publisher Limite
Puspowardoyo, H. dan Djarijah, A. 2003. Pembenihan dan Pembesaran Lele Dumbo Hemat Air. Kanisius Yogyakarta.
Setiapermana, D., 1996. Potensi Wisata Bahari Pulau Mapor. P30-LIPI, Jakarta.