Analisis untuk mengendalikan limbah padat produk perikanan filet nila merah (Oreocromis niloticus).

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan nila merah umumnya dimanfaatkan dan diolah dalam keadaan segar atau diproses menjadi bentuk filet. Menurut Anonim (2010), produk hasil perikanan yang bernilai ekonomi tinggi salah satu contohnya adalah filet ikan. Industri perikanan menjadi salah satu wadah penting dalam keberlangsungan proses hulu ke hilir perikanan. Dengan adanya industri perikanan, sosial ekonomi masyarakat luas dapat ditunjang lebih baik dan dengan menitikberatkan pada kesejahteraannya.

Kecap ikan memiliki rasa dan aroma yang khas. Olahan tersebut menjadi salah satu produk yang diperoleh dengan cara fermentasi. Menurut Tampubolo et al. (2007), kecap ikan (fish sauce) adalah cairan yang diperoleh dari fermentasi ikan dengan garam. Secara tradisional, bahan baku kecap ikan dapat berasal dari ikan dan atau limbah ikan (Purwaningsih, 1995). Proses pembuatan kecap ikan menggunakan metode tradisional yaitu tanpa penambahan enzim dari luar membutuhkan waktu yang lama, akan tetapi memiliki cita rasa yang lebih sedap. Secara teori, proses tersebut dapa dipercept dengan bantuan jenis bakteri fermentasi dan menggunakan enzim (Gildberg, 2004). Read More