Metode Penentuan Periodisitas Makan Ikan

Untuk mempelajari kebiasaan makanan pada ikan yang kaitannya dengan periodisitas makan ikan, metode  yang dapat di gunakan (Soesono, 1977) sebagai berikut :

 

Metode jumlah

Individu   ikan   dibedah   pada   bagian   ventral.   Diambil   organ   lambung/alat   pencernaan.Dibedah lambung/alat pencernaan. Diambil semua individu organisme serta benda-benda yangterdapat di dalam lambung, diidentifikasi, dihitung satu per satu dan dipisahkan tiap spesies.Apabila   masing-masing   jumlah   individu   tiap  spesies   diketahui,   dibandingkan   jumlah   antarspesies dan ditarik kesimpulan terbatas dari macam-macam isi alat pencernaan makanan

Read More

FCR (Food Convertion Ratio) dalam Budidaya Ikan (Sidat)

FCR (Food Convertion Ratio) yaitu perbandingan (rasio) antara berat pakan yang telah diberikan dalam satu siklus periode budidaya dengan berat total (biomass) sidat yang dihasilkan pada saat itu. Sebagai contoh : pada suatu periode budidaya telah berhasil dipanen sidat dengan biomass 2 ton sedangkan berat pakan total yang telah digunakan seberat 3 ton, maka besaran FCR pada saat itu adalah sebesar 3 ton / 2 ton = 1.5. Read More

Estimasi Populasi Ikan Lele (Clarias sp.) di Perairan Telaga Ranjeng kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

 

  1. Latar Belakang

Ikan lele (Clarias  sp.) termasuk salah satu dari keenam komoditas lainnya yaitu, rumput laut, patin, bandeng, nila, dan kerapu yang akan dipacu pengembangan budidayanya dengan tujuan meningkatkan produksi budidaya pada beberapa tahun kedepan (Riyanto,  dkk., 2010).

 

Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang memanjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak bersisik, mempunyai kumis, mulut besar, warna kelabu sampai hitam. Ikan lele banyak dijumpai di rawa-rawa dan sungai-sungai, terutama di datarn rendah sampai sedikit payau. ikan ini memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mampu hidup di air yang oksigenya rendah (Nijiyati, 1999).

 

Telaga Renjeng adalah kawasan wisata cagar alam yang berlokasi di desa Pandansari, kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Telaga ini dibangun pada tahun 1924, berada di bawah kaki Gunung Slamet. Cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan setengah hektare terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga serta terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak. Jumlah ikan lele di Telaga Ranjeng sampai saat ini belum di ketahui secara persis.

 

Pendugaan ukuran populasi  mampu  memberikan informasi  penting mengenai studi  ekologi, khususnya bila spesies yang dikaji terancam punah. Populasi tertutup menjadi syarat  penerapan teknik mark-recapture. Studi ini terbukti mampu memberikan informasi mengenai pertumbuhan, ukuran populasi dan laju mortalitas ikan lele di Telaga Ranjeng.

 

  1. Tujuan

Tujuan penelitian ini  untul  menduga ukuran populasi dan  kepadatan Ikan Lele (Clarias sp.)  di Perairan Telaga Ranjeng  pada  dua kondisi berbeda dengan menggunakan metode mark-recapture dan menentukan keragaman ukuran serta kepadatan populasi.

 

 

  • Metode Penelitian

Carag alam Telaga Ranjeng memiliki luas 48,5 Hektare. Perairan tersebut dihuni oleh beberapa speseies seperti Ikan Lele (Clarias sp.)   dan Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jumlah kedua spesies belum diketahui secara pasti.

600 buah perangkap dengan mess-size  34 mm dipasang secara acak sepanjang garis danau  pada kedalaman 3,  7 dan 7 m. Dua musim penarikan contoh yaitu Agustus dan  September 2016.  Jaring dipasang pada sore hari dan diangkat pada hari ketiga. Hal ini  dilakukan karena Clarias sp.  merupakan spesies nokturnal.  Setelah diangkat, jaring diletakkan kembali  pada posisi semula. Area penelitian sekitar 1000 m sepanjang garis tepi bagian timur danau.

 

Metode Lincoln-Petersen atau biasa dikenal dengan Indeks Lincoln digunakan untuk  menduga ukuran populasi  tertangkap  pada  studi ini. Waktu pengambilan contoh dilakukan  pada 4 kondisi berbeda yaitu 2 kali di bulan Agustus dan 2 kali di bulan Semptember 2016.

 

Modifikasi Chapman dari persamaan Lincoln-Peterseon  yang  diterapkan untuk

menduga ukuran populasi pada studi ini adalah:

 

 

 

 

 

 

Dimana N adalah penduga tak bias ukuran populasi pada waktu penandaan, m adalah  jumlah lobster bertanda, c adalah jumlah tangkapan total dan r adalah jumlah lobster bertanda  yang tertangkap kembali.

 

Kepadatan dihitung dengan formula D= N/A , dimana  N adalah ukuran populai dan A adalah luasan area cakupan populasi lobster. Analisis statistik menggunakan SPSS. Perbedaan  laju tertangkap kembali dianalisis dengan  uji  chi-square. Perbedaan ukuran populasi antara  dua kondisi pengambilan contoh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam satu arah. Uji lanjut beda nyata terkecil digunakan untuk menentukan perbedaan rata-rata panjang dan rata-rata bobot atara jantan dan betina pada taraf nyata 0,05.

 

 

  1. Daftar Pustaka

Nijiyati, S. 1999. Memelihara Ikan Lele Dumbo Di Kolam Taman. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Riyanto,S., W.I. Padang. dan Peni.2010.Tabloid Agrina. Vol. 5, No.122.

SAMPLING IKAN

Earl Babbie (1986) dalam bukunya The Practice of Social Research, mengatakan “Sampling is the process of selecting observations” (Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi). Proses seleksi yang dimaksud di sini adalah proses untuk mendapatkan sampel. Sampling adalah proses dan cara mengambil sampel/ contoh untuk menduga keadaan suatu populasi.  Contoh serangga diambil dari suatu area untuk diduga berbagai karakteristik populasinya seperti kepadatan populasi,  sebarannya dalam habitat, jumlah relatif masing-masing stadia, dan fluktuasi jumlah serangga menurut waktu.  Penarikan contoh diperlukan karena tidak mungkin pengamatan terhadap keseluruhan populasi dilakukan. (Sudjana,2005)

 

Menurut Sugiyono (2011), teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability Sampling.

 

  1. Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis-jenis Probability sampling:
  2. Simple Random Sampling

Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota  populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota  populasi dianggap homogen (sejenis). Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.

  1. Proportionate Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota  populasi yang tidak sejenis (heterogen).
  2. Disproportionate stratified random sampling

ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan  berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional  pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.

  1. Area sampling

ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada.

 

  1. Non Propability Sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis-jenis Non Probability Sampling

 

  1. Sampling Sistematis Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
  2. Sampling Kuota Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
  3. Sampling insidental Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
  4. Sampling Purposive Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian- penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
  5. Sampling Jenuh Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
  6. Snowball Sampling Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar

Pada praktikum ini digunakan Random sampling. Sampling ini digunakan jika populasi dianggap homogen berdasarkan kriteria tertentu. Pengambilan unit sampel dari sampling frame dapat dilakukan dengan undian maupun dengan pertolongan bilangan random. Kelebihan teknik sampling ini adalah pelaksanaannya mudah, namun kelemahannya yaitu letak populasi jauh dan menyebar. (Zainuddin, 2011)

Menurut prijana (2005) , Untuk mendapatkan sample yang baik maka diperlukam metode pemilihan atau pengambilan sample (sampling) yang baik.Adapun syarat-syarat pengambilan sample yang baik adalah sebagai berikut :

  1. Prosedurnya sederhana dan mudah dilaksakan
  2. Dapat memilih sample yang representatif
  3. Efisien dalam penggunaan sumber daya
  4. Dapat memeberikan informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai sample

 

Menurut Hartanto (2003), manfaat menggunakan metode sampling adalah sebagai berikut:

  1. Dapat menghindari kerugian, jika dalam pengumpulan data objek penelitian harus “dirusak”.
  2. Kesimpulan umum (tentang populasi) diperoleh dengan relatif murah, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum dapat diperhitungkan, yaitu melalui penghitungan sampling error
  4. Validitas informasi atau validitas pengukuran dapat ditingkatkan, karena dapat dilakukan kontrol terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga hasilnya lebih teliti.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

BABBIE, Earl R.1986. The practice of social research. Belmont. Nashville

Hartanto, R. (2003). Modul metodologi penelitian. Universitas Diponegoro. Semarang:

Prijana. (2005).  Metode Sampling Terapan Untuk Penelitian Sosial.Humaniora, Bandung.

Sudjana, (2005) Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono, (2011).Statistika untuk Penelitian, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Zainuddin, M. (2011). Metodologi penelitian kefarmasian dan kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.