Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik membanggakan negaranya yang dinilai sukses dalam aktivitas ekspor ikan. Padahal di tahun 1980, Norwegia sama sekali belum melakukan ekspor. Kini, nilai ekspor perikanan Norwegia menembus angka USD 10 miliar atau sekitar Rp 120 triliun per tahun.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, ekspor Norwegia sangat tinggi. Ekspor perikanan Indonesia hanya USD 4,19 miliar atau sekitar Rp 50 triliun per tahun, atau masih dibawah 50% ekspor Norwegia.
Menurut Stig, keberhasilan negaranya adalah dengan mengembangkan bisnis perikanan menggunakan sistem aqua culture (budidaya). Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia
Keberhasilan Norwegia mengelola ikan salmon kualitas tinggi hingga di ekspor lebih dari seratus negara tentunya memerlukan kerja keras dan ketekunan mengelola usaha dalam bidang perikanan tersebut.
Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan Salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik dengan menguasai sekitar 60 persen pasar dunia.
Terpisah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, sektor perikanan harus menjadi salah satu poros maritim Indonesia.
“Kami memiliki cara baru dalam sejarah pertanian Norwegia dan budidaya modern saat ini. Sehingga menghasilkan salmon kualitas tinggi,” kata Executive Vice Presiden Nordlaks Group Roger Mosand.
Nordlaks merupakan salah satu perusahaan produsen ikan salmon yang terbaik di Norwegia dengan profit 65 juta dolar AS per tahun.
Proses menghasilkan salmon terbaik tentunya melalui jalan panjang yang dimulai dengan pemilihan benin yang baik. Roger Mosand mengatakan proses pembenihan yang berkualitas tinggi yang dilakukan dengan cara kontrol yang ketat diruang laboratorium.
“Cara tersebut tentunya didukung dengan teknologi tinggi ilmu pengetahuan yang kami punya. Hanya benih yang berkualitas ikan salmon tinggi yang akan kami besarkan,” ujarnya.
Selanjutnya dalam pembesaran, ikan salmon ini dipantau secara terus menerus dengan menggunakan alat pantau secara komputerisasi. “Kalau ada ikan yang sakit tentunya kita pisahkan agar yang lain tidak terserang penyakit yang sama,”
Roger juga mengatakan bukan hanya ikan salmonnya saja yang diperiksa tetapi juga kondisi kualitas air juga terus diperiksa agar tetap dalam suhu yang dibutuhkan untuk perkembangan ikan salmon tersebut.
“Proses pembenihan, pemberian vaksin, pembesaran ikan salmon dipantau secara terintegrasi yang terus menerus. Ini dimaksudkan agar ketika terjadi kesalahan akan bisa terpantau dan segera diperbaiki,” jelasnya.
Sementara itu Sales Manager Nordlaks Steinsebu mengatakan proses pemasaran ikan salmon juga dilakukan secara profesional dan ditangani oleh para orang yang ahli dalam bidang pemsaran.
“Kami mempunyai tim pemasaran yang handal untuk memasarkan ikan salmon ke seluruh dunia,” katanya.
Selain itu perusahaan kami juga mempunyai kepedulian terhadap warga dan juga lingkungan sekitar agar tetap terjaga.
“Kami tetap mengikuti aturan pemerintah. Tetapi selama ini pemerintah kami mendukung penuh usaha yang kami lakukan, karena juga bisa membuka lowongan perkerjaan juga memberikan bantuan dalam bidang dan pendidikan bagi warga sekitar,” katanya.
Nordlaks yang terletak di Stokmarknes Norwegia di bagian utara saat ini bukan mengekspor ikan segar salmon saja tetapi juga ekspor dalam bentuk filet atau potong-potongan dan juga minyak ikan yang tersebar ke dunia..
“Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan kekayaan alam saja tapi harus juga menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Dengan melihat secara langsung industri perikanan di Norwegia tersebut menjadi masukan yang berharga untuk dapat mengembangkan industri perikanan di Indonesia.
“Norwegia melakukan semuanya kegiatannya dari hulu hingga hilir dengan seksama dan dibarengi dengan kemampuan teknologi terkini yang dimiliki,”
Siap Membantu
Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia di Norwegia menyatakan siap membantu kepada siapa saja bagi warga Indonesia jika ingin bekerja sama dengan pengusaha Norwegia ataupun belajar mengenai berbagai hal mengenai ilmu pengetahuan yang dikuasai Norwegia.
“Kami siap membantu baik itu institusi pemerintah untuk belajar ataupun pengusaha Indonesia yang ingin bekerjasama dengan pengusaha Norwegia,” ujar First Secretary Kedutaan Besar Indonesia di Norwegia Hartyo Harkomoyo.
Indonesia harus dapat memanfaatkan kekayaan alam untuk kepentingan rakyatnya. Seperti apa yang dilakukan di Norwegia.
Untuk itu ia berharap jika ingin berkunjung ke Norwegia melaporkan diri terlebih dahulu kepada kedubes RI setempat. Untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu. Di Norwegia banyak pengusaha yang melakukan investasi ke berbagai negara termasuk Indonesia. Untuk itu kita harus bisa memanfaatkan hal tersebut.
“Kami mempunyai data-data perusahaan-perusahaan di Norwegia yang ingin melakukan investasi tersebut,” katanya.
Perikanan Norwegia
Industri perikanan Norwegia merupakan tulang punggung daerah pesisir pantai Norwegia. Perikanan, budidaya laut dan kegiatan pengolahan ikan menyediakan lapangan kerja yang luas bagai warganya.
Norwegia merupakan negara kecil dengan luas wilayah 385.199 kilometer persegi dan penduduk berjumlah sekitar 5 juta jiwa. Negara yang mempunyai garis pantai sepanjang ini merupakan negara yang maju di dalam industri perikanan.
Kemampuan negara ini memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki, dapat dijadikan contoh (role model) oleh bangsa kita tentang bagaimana manajemen perikanan yang baik.
Ekonomi kelautan Norwegia mencakup keseluruhan industri yang berkembang dan berhubungan dengan perkapalan dan industri akuakultur dimana mencakup beragam jenis produk dan layanan. Industri peralatan kapal Norwegia telah berkembang sejalan dengan pertumbuhan armada Norwegia.
Badan Sumber Daya Pangan Laut Norwegia (Norwegian Seafood Council/NSC) mencatat, nilai ekspor ikan salmon Norwegia ke Indonesia naik dari 8,11 juta dolar AS tahun 2011 menjadi 9,82 juta dolar AS tahun 2012 dengan volume ekspor naik hampir dua kali lipat. Jika pada 2011 Norwegia menguasai 54 persen dari pasar ikan segar di Indonesia, tahun 2012 sudah 86 persen.
– See more at: http://agromaritim.net/belajar-budidaya-ikan-salmon-di-norwegia-detail-5558.html#sthash.VqTwQKJL.dpuf