Enzyme pada Produk Perikanan

Enzyme

Specialty product -> menggunakan enzim

Traditional product -> menggunakan selain enzim (eg: fresh, canned, dll)

 

Specialty product :

  • Fish gelatin
  • Fish protein
  • Carotern protein
  • Chitin
  • Surimi

Enzim dari ikan dan perairan

Keuntungan : aktif bekerja pada suhu yang sering digunakan pada pengolahan

  • Collagenase : melepas kulit cumi-cumi, caviar (melepaskan selaput telur)
  • Lysozyme : memperpanjang daya simpan -> agen bakteriostatik
  • Trypsin : industry caviar, ekstraksi caroteprotein

Read More

Ekstraksi dan Isolasi Komponen Kimia dari Ikan dan Shellfish

ekstraksi : mengeluarkan suatu senyawa dari bahan secara fisik maupun kimia (asam, basa)

ekstraksi : mengeluarkan suatu senyawa dari bahan secara fisik maupun kimia (asam, basa)

metode ekstraksi :

– Cara dingin : semuanya dalam kondisi dingin, treatment berada pada perlakuan yg lain seperti pengadukan

– Cara panas  : panas dikombinasikan dengan bahan kimia yang reaktif sbg ekstraktor
contoh : ekstraksi minyak methil ester/biodiesel  Read More

Laporan Oseanografi

 

 Intisari

Perairan pantai sepanjang merupakan daerah pantai yang memiliki karakteristik dan ekosistem yang beraneka ragam.Praktikum ini bertujuan mempelajari karakteristik ekosistem pantai dan faktor-faktor pembatasnya, mengetahui fungsi ekosistem pantai bagi biota perairan (ikan), dan mempelajari kualitas perairan pantai  berdasarkan indeks diversitas biota perairan (plakton). Praktikum Oseanografi dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 23-24 April 2016 di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Pengamatan laboratorium dilaksanakan tanggal 28-29 April 2016 di Laboratorium Ekologi Perairan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Analisis kualitas air laut dilakukan dengan pengukuran parameter fisika, kimia dan biologi perairan pada 4 stasiun pengamatan. Parameter fisika perairan diukur setiap 1 jam sekali yang meliputi suhu udara, suhu air, pasang surut, gelombang, kecepatan dan arah angin serta kemiringan pantai. Parameter kimia perairan diukur setiap 2 jam sekali yang meliputi DO (Dissolved Oxygen) dengan metode Winkler, CO2 bebas dan alkalinitas dengan metode alkalimetri, derajat keasaman (pH), dan salinitas. Parameter biologi perairan diukur setiap 4 jam sekali yang meliputi larva ikan dan plankton. Parameter fisiak, kimia, dan biologi air laut memiliki nilai atau kadar tertentu yang menentukan baik buruknya kualitas air laut. Hasil pengukuran diperoleh suhu udara antara 20,5-34ᵒC , suhu air antara 28.5-34ᵒC , pasang surut 0-1,2 meter, frekuensi gelombang antara 0,058-0,89 Hz, kecepatan angin antara 0-6,9 m/s dan rata-rata kemiringan pantai antara 4.5o sampai10,72o . Sementara DO antara 2,16 sampai 12,06 ppm, CO2 bebas 0 sampai 29,4 ppm, alkalinitas 43 sampai 223 ppm, pH yaitu 7,1 sampai 8 , dan salinitas yaitu 28,5 sampai 32 ppt. Densitas plankton tertinggi 9.339 ind/L dan diversitas plankton tertinggi adalah 4,12. Larva yang sering diketemukan adalah Hypoatherina temminckii. Berdasarkan indeks diversitas plankton di perairan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan di pantai sepanjang cukup baik dilihat dari diversitas planktonya yang tergolong sedang.

Kata kunci: diversitas, ekosistem, kualitas air, oseanografi, pantai

  Read More

Pengujian Klorin dengan “loviboond water testing”

“loviboond water testing”

=> mengetahui ppm chlorine

1. masukan control (air tawar) pada tempat berbentuk kolom ke 1
2. Masukan air chlorine sample pada tempat berbentuk kolom ke 2
3. Masukan Chlorine HR (KI) sebanyak 1 tablet lalu larutkan pada sampel chlorine
4. Setelah larut, masukan Acidifying GP sebanyak 1 tablet kemudian larutkan kembali
5. Masukan kedua tempat pada alat pembaca (lovibond)
6. Putar skala hingga menunjukan kesamaan warna, jika warna berada diantara kedua skala berarti ppm dari chlorin berada di range tersebut.

ANALISIS EKONOMI INDUSTRIALISASI IKAN KERAPU

 

  1. Mengenal Ikan Kerapu

 

Dalam klasifikasi ikan, yang dimaksud dengan ikan kerapu adalah semua jenis ikan yang berada pada sub family Serranidae. Empat genus anggota Serranidae yaitu Epinephelus, Variola, Plectropomus dan Cromileptes yang biasa digunakan untuk nama kerapu, ada 38 spesies dari genus Epinephelus yang ditemukan di perairan Indonesia diantaranya adalah E.fuscoguttatus, E.tauvina dan E.merra (Nontji, 1987). Jenis-jenis kerapu yang dikenal saat ini adalah kerapu bebek/tikus (Cromileptes altivelis), kerapu lumpur (Epinephelus coioides), kerapu kertang (E. Lanceolatus), kerapu macan (E.foscoguttatus), kerapu totol (Plectoponus maculatus), kerapu karang (Chephalopholis bunack) dan kerapu sunu (Plectropomus leordus) (Sudirman dan Karim, 2008 dalam Rifai dkk 2013). Read More