Kalsium

Mineral adalah zat organik yang diperlukan tubuh walau dalam jumlah yang tidakbanyak namun diperlukan dalam proses metabolism manusia. Mineral merupakan komponen utama dalam makanan. Semua makanan mengandung mineral yang jumlahnya bermacam-macam. Bahan mineral dapat berupa garam anorganik/bahan organik atau dapat digabung dengan bahan organik, seperti fosfor yang digabung dengan fosfoprotein dan logam digabung dengan enzim.(John,1997). Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol dan Ca nomor atom 20. Kalsium adalah unsur paling berlimpah kelima oleh massa dalam tubuh manusia, di mana itu adalah utusan ionik umum seluler dengan banyak fungsi, dan berfungsi juga sebagai elemen struktural dalam tulang.(Almatsier,2005)

Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uranium 358,5 nm, Kalium 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cakup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Tingkat-tingkat eksitasinya pun bermacam-macam, misalnya unsur Na dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi electron 1s2 2s2 2p6 3s1 tingkat dasar untuk elektron valensi 3s1 artinya tidak memiliki kelebihan energi. (Khopkar,2003)

Kelebihan yang dimiliki oleh metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), yaitu :

-Menganalisis konsentrasi logam berat dalam sampel secara akurat karena konsentrasi yang terbaca pada alat SSA berdasarkan banyaknya sinar yang diserap yang berbanding lurus dengan kadar zat.

-Menganalisis sampel sampai pada kadar rendah (‰), sedangkan pada metode lain seperti volumetrik hanya dapat menganalisis pada kadar yang tinggi (%).

-Analisis sampel dapat berlangsung lebih cepat.

 

Sedangkan kekurangan penggunaan metode SSA, yaitu :

-Hanya dapat menganalisis logam berat dalam bentuk atom-atom. SSA menganalisis logam berat dari atom-atom karena tidak berwarna.

-Sampel yang dianalisis harus dalam suasana asam, sehingga semua sampel yang akan dianalisis harus dibuat dalam suasana asam dengan pH antara 2 sampai 3.

-Biaya operasional lebih tinggi dan harga peralatan yang mahal.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Andarwulan, N., F. Kusnandar, dan D. Herawati. 2011. Analisis Pangan. PT Dian. Rakyat, Jakarta.

John, M. Demam. 1997. Kimia Makanan.ITB .Bandung.

Khopkar, S.M, 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik.UI Press. , Jakarta:

Mahmuda,S.2013.PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TULANG IKAN LELE  (Clarias Batrachus) TERHADAP KADAR KALSIUM, KEKERASAN, DAN DAYA TERIMA BISKUIT . Jurnal Penelitian. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Vol 1(1):1-12

Martaati,M.2015. PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TULANG IKAN TUNA ( Thunnus sp.) DAN PROPORSI JENIS SHORTENING TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK RICH BISCUIT. e-journal Boga Volume 4(1):153 – 161

Nabil,M.2005.PEMANFAATAN LIMBAH TULANG IKAN TUNA (Thunnus  sp.) SEBAGAI SUMBER KALSIUM DENGAN METODE HIDROLISIS PROTEIN .Skripsi.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.Bogor

Noor, A., 1990. Analisis Spektrofotometri Serapan Atom. Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanuddin.

Sudarmadji, Slamet. 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Agustyar

Mahasiswa perikanan UGM 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published.