Makalah Instrumentasi dan Navigasi “Barometer”

MAKALAH

INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI

BAROMETER

OLEH

Akhmad Awaludin Agustiar

14/369621/PN/13935

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. H. Soewarman Partosuwiryo, A.Pi.,MM.

 

 

  

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2017

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..   ii

  1. PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 1
  2. Latar Belakang……………………………………………………………………………. 1
  3. ISI………………………………………………………………………………………………….. 3
  4. Pengertian Barometer…………………………………………………………………… 3
  5. Sejarah Penemuan Barometer……………………………………………………….. 3
  6. Prinsip Barometer………………………………………………………………………… 4
  7. Jenis Barometer…………………………………………………………………………… 7
    • Barometer Bejana Laut…………………………………………………………….. 7
    • Barometer Aneroide…………………………………………………………………. 9
    • Barograph…………………………………………………………………………….. 11
  • PENUTUP…………………………………………………………………………………….. 14
  1. Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 14
  2. Saran………………………………………………………………………………………… 14

REFERENSI………………………………………………………………………………………….. 15

 

 

  1. PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki laut yang luasnya sekitar 5,8 juta km² dan menurut World Resources Institute tahun 1998 memilki garis pantai sepanjang 91.181 km yang di dalamnya terkandung sumber daya perikanan dan kelautan yang mempunyai potensi besar untuk dijadikan tumpuan pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam. Sebagai negara kepulauan, armada penangkapan ikan menjadi salah satu fokus utama guna meningkatkan hasil tangkapan (Sasono, 2012).

Kapal merupakan alat atau perangkat kehidupan yang termasuk tua. Ketika alat transportasi lain belum dikenal, kapal sudah dimanfaatkan manusia. Dalam relief Candi Borobudur, misalnya terdapat gambaran penggunaan kapal atau perahu. Candi yang dibangun Raja Samaratungga, salah satu keturunan Wangsa Syailendra, itu selesai dibangun pada 26 Mei 824 Masehi atau abad ke-9. Dengan dicantumkan pada relief, maka bisa dipastikan  bahwa kapal sudah digunakan pasa periode sebelum masa itu (Mudho, 2011).

Kapal perikanan memiliki kekhususan tersendiri yang disebabkan oleh bervariasinya kerja atau aktivfitas yang dikerjakan oleh kapal tersebut. Kapal perikanan dalam suatu operasi penangkapan melakukan berbagai aktifitas, antaralain mencari daerah penangkapan ikan (fishing ground), mengoperasikan alat tangkap (setting), mengejar kelompok ikan dan sebagai tempat menampung hasil tangkapan. Beragamnya kegiatan yang dilakukan kapal perikanan, menyebabkan kapal ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kapal lainnya (Nomura & Yamazaki, 1977).

Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Menurut Radzi (2007), pengukuran telah menjadi suatu bidang yang penting sejak dari awal tamadun manusia apabila digunakan sebagai cara untuk mengkuantitikan pertukaran barangan dalam sistem perniagaan. Perkembangan pengukuran adalah perkembangan sains. Sistem pengukuran dan instrumen serta transduser yang digunakan adalah penting dalam kegiatan domestik dan industri. Instrumentasi Kelautan adalah suatu bidang ilmu kelautan yang behubungan dengan alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks dalam dunia kelautan (Besari, 2008). Salah satu alat instrumentasi yang ada pada kapal kelautan khususnya perikanan yaitu barometer. Barometer adalah alat yang umum digunakan untuk mengukur besar tekanan udara. Tekanan udara penting diukur karena tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya (William, 2008).

 

 

  1. ISI

 

  1. Pengertian Barometer

Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga cuaca ekstrim. Jika tekanan udara yang terukur tinggi menunjukkan cuaca yang bersahabat, namun sebaliknya jika yang terukur tekanan rendah, memungkinkan terjadi badai. Istilah ‘barometer’ diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilahYunani báros yang berarti ‘berat, bobot’ dan métron yang berarti ‘ukuran’, yang berarti ukuranberat udara.

Tekanan atmosfer, yang merupakan berat udara di atmosfer, bisa digunakan untuk memprediksi pola cuaca. Pola cuaca umumnya disertai dengan perubahan tekanan atmosfer daritinggi ke rendah atau sebaliknya. Fenomena inilah yang digunakan sebagai dasar prakiraancuaca. Ada dua jenis utama barometer. Pertama, jenis klasik yang menggunakan air raksa, dankedua, barometer aneroid atau barometer digital. Barometer   umum   digunakan   dalam  peramalan   cuaca,   dimana   tekanan   udara   yang   tinggimenandakan   cuaca   yang   “bersahabat”,   sedangkan   tekanan   udara   rendah   menandakan kemungkinan badai. Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan. Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi. Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.

 

  1. Sejarah Penemuan Barometer

Evangelista Torricelli merupakan fisikawan berkebangsaan Italia, ia lahir pada 15 Oktober 1608 di Faenza, Italia. Ia sempat menjadi sekertaris Galileo Galilei selama hingga Galileo tutup usia di tahun 1641. Torricelli menjadi asistennya saat Galileo sudah tua dan buta, setelah Galileo meninggal, ia di angkat menjadi pengganti Galileo sebagai ahli matematika dan guru besar matematika. Torricelli adalah penemu barometer air raksa pada tahun 1643, barometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.

Istilah kata Barometer mulai dikenalkan pada tahun 1665 sampai 1666 oleh seorang ilmuwan alam yang berasal dari Irlandia bernama Robert Boyle. Barometer berasal dari Yunani, baros artinya berat, sedangkan metron artinya ukuran, sehingga artinya berat udara. Pada tahun 1643, Torricelli melakukan eksperimen sederhana yang di beri nama Torricelli Experiment. Eksperimen tersebut di lakukan berdasarkan atas saran Galileo sebelum ia meninggal. Dalam eksperimen tersebut ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat yang panjangnya sekitar 1 m, salah satu ujung tabung di tutup dengan sarung dan dihadapkan ke atas.

Selanjutnya tabung tersebut di isi dengan air raksa hingga penuh lalu di tutup dengan jempol tangannya. Setelah itu ia segera membalik tabung tersebut dan menarik jempolnya dari ujung tabung serta memasukkan ke dalam sebuah bejana yang telah diisi air raksa. Ia mengamati permukaan raksa pada tabung yang turun dan menimbulkan ruang hampa udara. Ruanagn hampa udara di kenal dengan sebutan ruang hampa Torriceli, lalu ia mengukur tinggi air raksa dalam bejana yang tingginya hanya 76 cm. Selama beberapa hari ia terus melakukan pengamatan dan tinggi air raksa dalam tabung selalu mengalami perubahan, hingga akhirnya ia menegtahui bila tinggi air raksa yang selalu berubah-ubah disebabkan karena tekanan udara. Tekanan air raksa yang tingginya 76 cm tersebut kemudian di sebut sebagai tekanan satu atmosfer (anonim, 2014) .

 

  1. Prinsip Barometer

Pada tahun 1643, Toricelli mendapatkan bahwa jika tabung dengan panjang satu meter diisi dengan air raksa, sedangkan ujung tabung yang satu tertutup dan ujung yang lainnya terbuka, kemudian ujung yang terbuka ditutup dengan jari, lalu tabung dibalik serta dicelupkan ke dalam bejana terbuka yang juga berisi air raksa. Maka setelah jari dilepaskan sebagian air raksa yang berada di dalam tabung akan keluar dan masuk ke dalam bejana tersebut, sampai tinggi air raksa dalam tabung kurang lebih 76 cm dengan meninggalkan ruang hampa diatasnya. Dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa tekanan udara pada permukaan air raksa dalam bejana terbuka adalah seimbang atau sama dengan berat kolam air raksa dalam tabung.

Dengan demikian didapat bahwa tekanan udara yaitu sama dengan berat air raksa tersebut. Inilah dasar pokok yang digunakan barometer air raksa untuk mengukur tekanan udara.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa tekanan udara dipermukaan bumi adalah gaya per satuan luas berdasarkan berat atau beban dari atmosfer diatasnya. Dengan kata lain tekanan udara adalah sepadan dengan berat atau beban dari sekolom udara di atas suatu proyeksi permukaan horizontal, membentang hingga batas terluar dari atmosfer, sehingga tekanan udara dapat dinyatakan dengan persamaan :
Keterangan :

P = tekanan udara

m = massa udara

g = koefisien gravitasi

A = luas permukaan yang mendapat tekanan

 

Basic dari satuan ukur tekanan atmosfer adalah Pascal (N/m2). Namun dalam bidang meteorologi lebih dikenal satuan bar, yang kira-kira sama dengan tekanan udara didekat permukaan bumi. Karena perubahan tekanan udara sehari-hari umumnya sangat kecil, maka tekanan udara dinyatakan dalam satuan yang lebih kecil, yang sekiranya sesuai dengan perubahan yang kecil tersebut, yaitu dalam satuan milibar dan disingkat mb, dimana 1 bar = 1000 mb, sedangkan milibar (mb) nilainya setara dengan hectopascal (hPa), 1 mb = 1 hPa.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka skala-skala dalam alat ukur tekanan udara dibuat dalam satuan milibar. Namun demikian ada beberapa barometer yang dibuat dengan menggunakan skala dalam satuan milimeter atau inchi, dimana sebenarnya satuan milimeter dan satuan inchi merupakan satuan ukuran panjang atau tinggi . Hal tersebut mengandung pengertian bahwa yang dimaksud panjang atau tinggi disitu adalah tekanan udara yang sebanding dengan tekanan air raksa pada suatu permukaan yang diakibatkan oleh berat air raksa diatasnya per satuan luas, yang setinggi nilai yang dinyatakan dalam satuan milimeter atau satuan inchi. Oleh karena itu dalam menyatakan besarnya tekanan udara dengan menggunakan skala dalam satuan milimeter atau inchi, masing-masing harus disebutkan “milimeter air raksa (mmHg)” atau “inchi air raksa (inchHg)”.

Secara umum, bagian dari barometer dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagian-bagian barometer

 

Bagian-bagian barometer seperti yang terlihat pada gambar di samping yaitu terdiri dari :

  1. a) Vernier : berfungsi untuk mencari tinggi minicus air raksa.
  2. b) Skala barometer : berfungsi untuk membaca tekanan udara pada saat itu.
  3. c) Sekrup pengatur vernier : berfungsi untuk menggerakkan vernier naik turun agar minicus sejajar dengan air raksa.
  4. d) Termometer tempel : berfungsi untuk mengetahui suhu ruangan sebelum kita membaca tekanan udara pada baorometer. Termometer ini harus dibaca terlebih dahulu untuk menentukan koreksi pada hasil tekanan yang dibaca.
  5. e) Lubang udara atau ventilasi : berfungsi untuk memasukkan udara luar ke dalam barometer air raksa, sehingga barometer dapat membaca tekanan udara disekitarnya.
  6. f) Bejana air raksa : berfungsi untuk menampung air raksa. Bejana tersebut terbuat dari besi dengan sebuah piringan berlubang tiga untuk mengurangi guncangan sewaktu alat dibawa.
  7. g) Sekrup operasional : berfungsi untuk mencegah air raksa agar tidak tumpah dan agar tidak berkurang volumenya.

 

 

 

  1. Jenis Barometer

Barometer dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis baro meter tersebut antara lain :

  • Barometer Bejana Laut

Merupakan barometer yang memiliki rongga berisi air yang umum digunakan yaitu air raksa. Selain air raksa, barometer ini juga dapat diisi dengan air. Barometer air raksa tersedia dalam berbagai desain, barometer raksa standar terdiri dari tabung kaca vertikal dengan kolom merkuri di dalamnya. Ujung atas tabung kaca disegel (tertutup), sedangkan ujung tabung yang lain dibiarkan terbuka dan dibenamkan dalam wadah yang berisi air raksa. Ketika tekanan atmosfer turun, kolom merkuri dalam tabung kaca juga turun, fenomena yang menandakan potensi badai. Saat badai berlalu, level merkuri akan mulai naik seiring dengan tekanan atmosfer yang juga naik. Barometer raksa ditunjukan oleh gambar 2.2

Gambar 2.2 Barometer Raksa

Barometer air juga dikenal sebagai termometer Goethe, terdiri dari wadah kaca tertutup yang setengah terisi air dan semacam cabang kecil (cerat). Cerat kaca terhubung ke wadah kaca. Karena saling terhubung, cerat dan wadah kaca akan terisi air. Ketika tekanan atmosfer rendah, level air pada cerat perlahan akan naik melebihi permukaan air dalam wadah kaca. Bila level air di cerat turun, hal ini berarti tekanan atmosfer berubah menjadi lebih tinggi. Barometer air ditunjukan oleh gambar 2.3
Gambar 2.3 Barometer air

Menurut BP3IP (2014), setiap Barometer bejana laut yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ini :

  1. Barometer harus peka (sensitive) artinya adalah perubahan-perubahan tekanan udara yang bagaimana kecilpun, perubahan yang terjadi itu dengan secepat mungkin ditunjukkan oleh barometer itu.
  2. Bagian dalam tabung harus bersih betul, sebab jika tidak maka barometer itu tidak mungkin peka.
  3. Air raksa harus benar-benar murni sebab sekali waktu air raksa itu masih juga mengandung bagian-bagian timah atau tembaga yang kepekaannya berbeda dengan air raksa, dengan demikian maka pemuaiannya tidak sama dengan pemuaian air raksa murni.
  4. Ruang hampa Torricelli harus benar-benar hampa Jika di dalam ruang hampa itu masih terdapat udara, maka akan terjadi tekanan bahwa (reaction) sehingga akibatnya penunjukkan tidak bersifat tetap sehingga besarnya koreksi tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jika volume udara di atas tabung itu berubah karena naik atau turunnya permukaan air raksa, maka tekanan tekanan yang terjadi berubah-ubah menurut Hukum Boyle. Sedangkan, jika sementara itu terjadi perubahan suhu maka tekanan lawan itu bukan lagi menurut hukum Boyle melainkan menurut hukum Boylegay Lussac.
  5. Garis menengah sebelah dalam dan penampang tabung setinggi  pembacaan paling sedikit harus 8 cm.   Sebab jika tidak, maka diantara air raksa  dan  gelas akan terjadi  gejala kapilaritas. Sebuah tabung sempit yang kedua ujungnya terbuka jika dicelupkan salah satu ujungnya di dalam bejana yang berisikan air, maka permukaan air di dalam tabung akan lebih tinggi daripada permukaan ai raksa di dalam bejana.

 

Sebelum barometer dipasang di tempatnya, barometer itu dikeluarkan dan dalam kotak dan diantara gelas tabung dengan air raksa di dalam tabung itu benar-benar tidak ada gelembung udaranya. Jika kita sudah yakni benar bahwa gelembung udara  itu tidak ada, barometer itu kita miringkan dengan hati-hati sehingga air raksa di dalam tabung akan menurun dengan perlahanlahan. Setelah itu barometer itu digantungkan pada sengkangnya. Pada umumnya barometer air raksa itu ditempatkan di dalam kamar peta

dan tempatnya itu harus dipilih sedemikian rupa sehingga :

  1. Udara luar dapat mengalir dengan bebas selama kapal berlayar
  2. Barometer harus bebas dari penyinaran matahari secara langsung dan juga tempat itu tidak terlalu dekat dengan sebuah lampu yang menyala.
  3. Barometer itu jaraknya harus cukup jauh dari alas-alai pemanas cerobong dan kamar mesin.
  4. Tempat itu harus mudah dapat dicapai guna melakukan pembacaan, namun bukan merupakan tempat yang dipergunakan untuk umum.

Pembacaan Barometer belumlah merupakan tekanan udara yang sebenarnya. Karena dasar pembuatan dengan ketinggian 0 meter di atas permukaan laut. Sedangkan setiap permukaan (nevieau) tertentu, tekanan udara sama dengan hemat massa udara yang berada di atasnya. Oleh karena udara untuk makin ke atas makin tipis, maka semakin tinggi lapisan udara semakin rendah pula tekanan udara dilapisan itu. Sebelum dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan atas pengamatan-pengamatan yang dilakukan untuk pelbagai ketinggian, maka tekanan udara yang diperoleh masih juga harus dijabarkan hingga mencapai nilai yang semestinya bagi pengamatan pada ketinggian yang sama. Adapun macam-macam koreksi yang diperlukan adalah Koreksi Kapilaritas, Koreksi Indeks dan Koreksi suhu.

  • Barometer Aneroide

Diciptakan pada tahun 1843, barometer aneroid memiliki mekanisme yang rumit untuk membaca perubahan tekanan atmosfer. Barometer aneroid terdiri dari wadah dan semacam logam lentur yang dikenal sebagai kapsul aneroid atau sel. Aneroid ini terbuat dari paduan berilium dan tembaga. Wadah kemudian disegel setelah udara dikosongkan. Ketika kotak logam mengembang atau menyusut karena perubahan tekanan luar, perangkat dalam barometer menerjemahkannya menjadi pembacaan tekanan udara.
Gambar barometer Aneroide ditunjukan oleh gambar 2.4

Gambar 2.4 Barometer Aneroide

Jika dibandingkan terhadap barometer air raksa, barometer aneroid itu mempunyai kelebihan-kelebihan sepereti kemungkinan pecah lebih sedikit, cara membawanya tidak sesulit barometer air raksa, tidak begitu terpengaruh oleh gerak olengan dan anggukan kapal, sehingga penunjukkannya dapat dibaca dengan cepat dan mudah. Barometer ini juga memiliki kerugian seperti tidak dapat segera mengikuti perubahan-perubahan tekanan udara, dengan kaca lain barometer aneroid itu kerjanya lamban pada tekanan udara yang menunin penunjukkannya dapat dibaca dengan cepat dan mudah. Koreksi-koreksi yang dapat diperoleh dengan memperbandingkannya dengan barometer air raksa itu ternyata tidak senantiasa mempunyai nilai yang tetap. Hal  ini disebabkan oleh kerja ikutan thermis. Ausnya alat-alat bagiannya atau gesekan antara pelbagai alat bagiannya untuk mengurangi gesekan maka sebelumnya dilakukan pembacaan hendaknya barometer itu ditepuk. Selain itu setelah jarum menunjukkan penyimpangan yang besar sekali (sebab terjadi perubahan tekanan udara yang besar sekali) terhadap kedudukan tengah-tengah, maka penunjukkan selanjutnya tidak begitu dapat dipercaya, sebab elastisitas. dan alat-alat bagian yang memegas mengalami . perubahan yang tetap atau elastisitasnya dapat pulih kembali setelah memakan waktu yang cukup lama.

Pada barometer aneroid gaya berat tidak berpengaruh pada gaya pegas sungkup teromol dan pegas pelat. Jadi penunjukkannya tidak tergantung pada lintang, maka untuk pembacaannya tidak lagi diperlukan koreksi lintang. Namun oleh salah satu konstruksi yang tidak boleh dihindarkan, maka beberapa pembacaan penunjukkan barometer aneroid itu untuk tekanan udara tertentu  sedikit banyak berbeda. Dengan penunjukkan yang diperoleh dengan barometer air raksa. Perbedaan penunjukkan yang didapat itu disebut Koreksi Indeks. Pada umumnya untuk pembacaan-pembacaan yang berlainan hasilnya nilai koreksi itupun berbeda-beda pula. Jika  nilai-nilai itu jauh sekali berbeda maka nilai-nilai diperoleh dalam bagian yang keseluruhanya tetap dan bagian yang  untuk berbagai pembacaan mempunyai perubahan yang lebih kecil. Oleh karenanya, sekarang untuk pembacaan-pembacaan yang dilakukan hanya diperlukan memasukkan koreksi ausnya yang sekarang merupakan koreksi indeks.  Barometer aneriode yang digantungkan di kapal pada ketinggian yang berbeda-beda sesudah jelas tidak akan memberi penunjukan tekanan yang sama nilainya. Untuk pembacaan barometer aneriode digunakan koreksi-koreksi yang meliputi Koreksi indeks dan Koreksi tinggi.

Cara pembacaan barometer ini yaitu sekrup pengatur diputar untuk mendapatkan pembacaan benar. Hal itu dilakukan sehubungan dengan adanya koreksi indeks  dan  tinggi. Akan tetapi karena peralatan ini terdiri dari lenganlengan  yang berhubungan lambat laut akan terjadi keausan dan mengakibatkan geserangeseran atau kemacetan diantara lengan-lengan tersebut. Oleh karena itu setelah memutar sekrup pengatur, ketuk-ketuklah permukaan kaca dengan harapan lengan yang macet akan lepas  dan  mendapatkan pembacaan yang benar.

 

  • Barograph

Barograf merupakan jenis barometer aneroid, namun tidak hanya melakukan pembacaan melainkan juga merekam hasil pencatatan selama periode waktu tertentu. Dibuat dari silinder logam dengan lengan pena, barograf membaca perubahan tekanan atmosfer seperti barometer aneroid sedangkan lengan pena mencatat hasil pengukuran pada kertas atau media lain. Ilustrasi Barograf dapat dilihat pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Barograf

 

Barograh  yang paling banyak digunakan di kapal adalah berograp dari RICHARS bersaudara. Bagian-bagian utama dan barograph adalah sejumlah kotak VIDI yang bersusunan  dan  di bagian dalamnya tidak dihubungkan satu sama lain. Kotak VIDI  di bagian dalamnya ditempatkan pegas-pegas penegan. Jika tekanan udara naik, kotak VIDI akan tertekan ke arah dalam, sedangkajika tekanan udara turun kotak-kotak VIDI itu memuai (mengembang) dan masih dibantu oleh bobot pengatur. Gerakan turun naik dan kantong VIDI yang terarah oleh sepasang lugs dipindahkan ke batang CE. Salah satu Ujung dipandangi sebatang pena yang berisikan tinta pencatat. Pena melukiskan sebuah garis di atas diagram yang direntangkan sekeliling silinder A. silinder  itu oleh jam diputar dengan kecepatan sudut tetap. Komponen dari barograph dijelaskan pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Komponen barograph

Barograph di kapal digantung di sebuah akumulator yang di sekrup di bawah geladak. Akumulator itu terdiri dari sebuah bus logam B yang berlubang besar sekali di tengah-tengahnya. Sebuah pegas spiral yang kuat di dalam bus itu ujung atasnya dengan menggunakan sebuah engsel peluru mematang cendit dan pada cendit itulah barograph itu digantungkan. Barograph ini tidak boleh kena cahaya matahari secara langsung. Sekrup yang digunakan untuk menghilangkan bagian tetap dan salah satu indeks yang ada terdapat di bagian bawah pesawat.

  • PENUTUP

 

  1. Kesimpulan

Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga cuaca ekstrim. Dengan adanya barometer, maka kegiatan penangkapan ikan diatas kapal dapat berjalan lebih aman karena kondisi cuaca dapat diketahui sedini mungkin. Barometer memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu barometer bejana laut, barometer anaroide dan barograph. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 

  1. Saran

Dalam pembuatan makalah, hendaknya menggunakan sumber buku ataupun jurnal yang terbaru supaya informasi yang didapat lebih up to date. Segala bentuk masukan yang membangun akan diterima oleh penulis untuk memperbaiki dalam penulisan makalah selanjutnya.

 

 

 

REFERENSI

 

Anonim. 2014. Penemu Barometer – Evangelista Torricelli. http://www.penemu.co/penemu-barometer-evangelista-torricelli_23/. Diakses pada 29 Maret 2017.

Besari, Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara. Salemba Teknika. Jakarta.

BP3IP.2014. Sistem Navigasi Elektronik. Balai Besar Pendidikan, Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran. Jakarta.

Mudho, Y. 2011. Modernisasi Armada Perikanan. Cakra Books. Jakarta.

Nomura, M dan T. Yamazaki. 1977. Fishing Techniques I Japan. International Coorporation Agency. Japan.

Sasono, Herman Budi. 2012. Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor Impor. Andi Offset. Yogyakarta.

William, Caper. 2008. Navigasi dan Penerapannya. Karisma. Tanggerang.

Agustyar

Mahasiswa perikanan UGM 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published.