Amoniak adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Amonia merupakan senyawa nitrogen yang terpenting dan paling banyak di produksi. Walaupun Amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, ammonia sendiri adalah senyawa kausatik dan dapat merusak kesehatan. Ammonia adalah gas alkalin yang tidak berwarna dan mempunyai daya iritasi tinggi yang dihasilkan selama dekomposisi bahan organik oleh deaminasi. Amonia bersifat racun bagi ikan. Amonia dihasilkan dari sekresi/ kotoran ikan. (Goenawan , 1999). Menurut Cotton dan Wilkinson (1989), Secara fisik cairan amonia mirip dengan air dimana bergabung sangat kuat melalui ikatan hydrogen. Tetapan elektriknya (-22 pada -34oC ; kira-kira 81 untuk H2O pada 25oC) cukup tinggi untuk membuatnya sebagai pelarut pengion yang baik.
Menurut Colby (1992), Pada ikan NH3 merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati) agar dapat dibuang oleh ginjal. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein menjadi zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Zat hasil deaminasi / transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat . Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino. Reaksinya adalah sebagai berikut:
asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
Kjeldahl. Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan dengan alkali kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi (Sudjadi, &Rohman, 2004). Metode lain yaitu metode nessler. Ion ammonia (NH4+) memberikan warna coklat kekuningan dengan pereaksi Nessler, dimana intensitas warna akan berbanding langsung dengan jumlah ammonia yang ada sehingga dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm. Selain itu juga ammonia dapat diukur dengan metode fenat.Pada Metode Fenat Pembentukan warna biru indofenol oleh reaksi antara amonia, hipoklorit dan fenol dengan katalisator garam mangan.(Graves,2002).
DAPUS
Colby.1992. Ringkasan Biokimia Harper. EGC .Jakarta
Cotton dan Wilkinson, (1989), Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.
Goenawan J. 1999. Kimia SMA 1B. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Graves,S.2002.A Precipitant For Ammonia. (A Substitute For Nessler’s Reagent.). JOURNAL OF THE AMERICAN CHEMICAL SOCIETY vol.37.No5.hal.1171-1181
Jayanti,A.D.,Moedjiharto, dan T.D,Sulistyati.2008. PENGARUH LAMA PERENDAMAN LARUTAN ASAM SITRAT TERHADAP REDUKSI AMONIAK DAGING HIU (Carcharhinus sp.). Jurnal FPIK Universitas Brawijaya. Malang.
Riyanto, Rudi., Heruwati, E.S., & Supriyadi. 2014. Prediksi Umur Simpan Fillet Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang dikemas Secara Vakum dengan Kantong Plastik HDPE. Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Bulaksumur, Jogjakarta.
Santoso, J.2008.Perubahan karekteristik surimi ikan cucut dan ikan pari akibat pengaruh pengkomposisian dan penyimpanan dingin daging lumat.Jurnal Teknol dan Industri Pangan. Vol 19.no 1. Hal 57-66.
Sudjadi, A. dan Rohman. 2004. Analisis Obat dan Makanan cetakan I. Yayasan Farmasi Indonesia. Yogyakarta