PAPER KEWIRAUSAHAAN
“Potensi Usaha Budidaya Bawang Merah Brebes”
Disusun oleh :
Akhmad Awaludin Agustiar
14/368621/PN/13935
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Pendahuluan
Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.
Wirausaha merupakan istilah untuk orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses. Menurut Meredith (1996), wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotifasi tinggi, serta berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Dengan demikian, wirausaha memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, mengambil resiko, mandiri, inisiatif, energik dan bekerja keras. Selain itu, kewirausahaan juga memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa inovatif, kreatif, dan berorientasi masa depan.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan beragam jenis hasil bumi yang berpotensi besar untuk dijadikan sebagai ladang usaha. Mulai dari produk pertanian sampai produk hortikultura, semuanya memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sehingga banyak masyarakat yang membudidayakan berbagai produk pertanian dan hortikultura sebagai potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
Bawang merah adalah salah satu komoditi pokok yang memiliki nilai jual tinggi. Budidaya bawang merah ini sangat diminati terutama oleh masyarakat Brebes, Jawa Tengah. Kelebihan bawang merah brebes adalah daya tahannya yang lama, rasanya lebih pedas serta dapat ditanam di daerah lain. Hal ini membuat para pengusaha ingin berkecimpung pada usaha budidaya bawang merah brebes.
Tujuan
- Mengetahui Prospek usaha budidaya bawang merah Brebes
- Mengetahui permasalahan dalam usaha budidaya bawang merah Brebes
- Mengetahui kelayakan usaha budidaya bawang merah Brebes
Rumusan Masalah
- Bagaimana prospek usaha budidaya bawang merah di Brebes ?
- Bagaimana potensi usaha budidaya bawang merah di Brebes ?
- Bagaimana profil pengusaha budidaya bawang merah Brebes ?
- Permasalahan apakah yang menjadi hambatan dalam usaha budidaya bawang merah di Brebes ?
- Adakah daerah sentra budidaya bawang merah selain Brebes ?
Isi
Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani. Bawang merah merupakan produk pertanian yang sudah melekat namanya dengan Kabupaten Brebes, mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Budidaya bawang merah memang memberikan keuntungan cukup besar bagi para petaninya. Mengingat saat ini kebutuhan pasar akan bawang merah semakin meningkat tajam, seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku bisnis makanan yang tersebar di berbagai daerah. Kondisi ini terjadi karena bawang merah sering dimanfaatkan masyarakat untuk bahan baku pembuatan bumbu masakan, dan menjadi bahan utama dalam proses produksi bawang goreng yang sering digunakan sebagai pelengkap berbagai menu kuliner.
Sebagai salah satu komoditi pokok yang memiliki nilai jual tinggi membuat usaha budidaya bawang merah makin digandrungi masyarakat khususnya masyarakat Brebes Jawa Tengah. Salah satu wirausahawan bawang merah yaitu Maulana Surya Gemilang yang tergabung dengan PB Sentani. Dalam sebulan ia mampu menjual hingga 2 ton lebih bawang merah ke berbagai penjuru nusantara. Berangkat dari keluarga yang bergerak di bidang pertanian Maulana Surya Gemilang tergerak hatinya untuk turut terjun di dunia bercocok tanam khususnya tanaman bawang merah. Selain itu sebagai putra asli Brebes Jawa Tengah pria yang akrab disapa Alan ini juga ingin menggerakan, membantu dan menciptakan potensi perekonomian daerahnya. Hal tersebut ia aplikasikan kedunia nyata dengan bergabung bersama (pembibitan bawang) PB Sentani yang merupakan kelompok tani pembudidaya bawang merah pada Bulan Desember 2014. Sebagai pengusaha muda ia tak rela harga jual bawang merah di pasaran selalu rendah dan identik menekan harga jual bawang merah di pasaran selalu rendah dan identik menekan harga jual petani sehingga tipis keuntungan. Di bawah bendera PB Sentani Alan dan Hadi Sutomo selaku ketua kelompok tani saling membahu mengatasi problem klasik tersebut. Berbekal modal yang minim Alan sedikit banyak mulai memproduksi bawang merah, menurutnya bawang merah asli Brebes memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh bawang merah manapun termasuk bawang merah asal negara-negara Asia Tenggara. Kendati demikian bibit bawang merah Brebes juga bisa di tanam di luar wilayah Brebes dengan cita rasa bawang yang sama asalkan menggunakan bibit bawang merah asli Brebes.
Budidaya Bawang Merah Brebes Mampu Jual 2 Ton Setiap Bulan
(http://usahapemula.com/budidaya-bawang-merah-brebes-mampu-jual-2-ton-setiap-bulan/)
Prospek Usaha
Prospek usaha bawang merah sangat bagus karena bawang sendiri merupakan kebutuhan utama dalam meracik sebuah masakan, tanpa bawang rasa sebuah penganan akan terasa tidak sedap. Setidaknya puluhan ton bawang merah keluar wilayah Brebes setiap harinya untuk memenuhi permintaan konsumen dari berbagai daerah. Hal tersebut tentu membuat prospek usaha bawang merah masih terbuka lebar. Komoditi bawang merah Brebes dirasa sulit tergerus oleh bawang merah import karena cita rasa yang tak senikmat bawang merah Brebes.
Sedikit polesan dukungan dari pemerintah setempat akan mampu membuat bawang merah semakin menjelit. Menurut Alan sebagai salah satu pengusaha bawang merah Brebes saat ini bawang merah belum memiliki patokan harga yang pas, masih perlu bantuan pemerintah supaya harga jual tetap stabil. Banyak persaingan usaha pada bisnis bawang merah karena merupakan sebuah usaha yang bagus, namun lebih banyak lagi persaingan di kelas tengkulak di mana harga bawang dari tangan petani dibeli dengan harga rendah dan dijual kembali dengan harga selangit.
Kelebihan Bawang Merah Brebes
Kondisi alam yang mendukung ditambah dengan adanya keberadaan gunung Kumbang membuat rasa bawang merah Brebes lebih sedap dilidah masyarakat Indonesia.adanya gunung kumbang yang mampu membawa uap air sudah tentu menjadi nilai plus bagi pertumbuhan tanaman bawang. Bawang Merah Brebes memiliki cita rasa yang lebih pedas, dari bentuk fisik memiliki postur yang mungil seukuran ibu jari, kulit bagian luar berwarna merah dan bagian inti bawang berkelir putih kemerahan.
Daya tahan bawang merahyang mampu awet hingga 2 bulan juga merupakan salah satu kelebihannya. Dalam jangka waktu 2 bulan sejak panen bawang masih aman konsumsi meski tidak disimpan dalam lemari es atau wadah khusus dengan aturan bawang harus dikeringkan terlebih dahulu.Bawang yang sudah dikeringkan selama 1 bulan lebih masuk kategori bawang askip. Namun dalam kondisi segar pun tetap bisa langsung konsumsi. Sejak masa tanam, bawang merah sudah bisa dipanen usia 3 bulan sampai 70 hari. Semakin lama waktu penanaman maka semakin baik kualitas bawang.
Kelebihan lain yang dimiliki bawang merah Brebes adalah bisa di tanam di tempat lain, tak mesti di daerah Brebes. Ketika musim kemarau tiba tak sedikit petani Brebes yang berbondong-bondong mencari lokasi lahan tanam bawang merah di daerah Majalengka dan Pantura Jawa Barat. Itu menandakan bahwa usaha bawang merah tak melulu di Brebes tapi bisa dikembangkan di daerah lain perbedaannya hanya pada waktu pemanenan yang terpaut 10 hari lebih lama.
Permasalahan
Permasalahan utama dalam usaha budidaya Bawang merah di Brebes adalah Hama. Hama pada tanaman bawang merah juga cukup banyak maka tak heran jika pemanenan di lakukan lebih cepat namun jika hama diatasi sesuai standar bukan tak mungkin bawang akan selamat hingga jadwal panen semestinya tiba. Hama yang kerap menyerang tanaman bawang antara lain kutu grandong (daun berbintik), penyakit otomasit( tiba-tiba tanaman mati) dan hama inul yaitu dimana daun tumbuh melintir. Tak tergantung musim, hama bisa datang kapan saja. Menanggulangi serangan hama kebanyakan petani bawang merah di Brebes menggunakan pestisida dengan masa pengobatan 2 minggu, dosis obat 20 ml dicampur 20 liter air. Pemberiannya 2 hari sekali, hama mulai menyerang di usia tanaman 25 hari. Di luar itu kendala lain datang dari ketersediaan pasokan air yang kadang berkurang ketika musim kemarau tiba sehingga alan harus mengeluarkan budget lebih untuk membeli air sampai panen tiba
Pemasaran
Langkah awal Alan memperkenalkan bawang merah Brebes ke pasar cukup mutakhir karena masih terbatasnya petani lokal yang melakukannya dengan hal yaitu serupa via online. Menurut alan pemasaran via online dirasa sangat menguntungkan karena minim modal dan dapat menghemat tenaga. Memasuki musim hujan harga bawang merah sedang berada diposisi terbaik, dari tangan Alan harga bawang merah berada di Rp 15 ribu/kg dan setelah dilempar ke pasaran bisa melambung di harga Rp 16 ribu- Rp 17 ribu/kg. Dalam 1 bulan setidaknya Alan berhasil menjual hingga 2 ton bawang merah ke berbagai daerah di Jawa hingga kota Medan di sumatera utara. Maka tak heran bila perbulan Alan mampu menangguk untung hingga puluhan juta rupiah dengan keuntungan bersih di atas 50%. Bawang merah produksinya kebanyakan dibeli oleh perorangan lalu dijual kembali di pasar tradisional secara konvensional. Panen raya bawang merah tiba pada bulan 8 dimana pada saat itu harga bawang bisa anjlok di angka Rp 10 ribu/kg. Alan menerapkan minimum order 100 kilogram untuk pengiriman memakai bus atau Travel. Sedangkan untuk pembelian di atas jumlah tersebut pengiriman akan dilayani oleh truk dengan ongkos kirim di tanggung konsumen.
Kelayakan Usaha Bawang merah di Brebes
Dalam kegiatan budidaya bawang merah, kebutuhan pembiayaan bibit mengambil porsi separuh dari total kebutuhan modal kerja, sehingga pemilihan bibit yang bermutu tinggi merupakan syarat mutlak agar kegiatan budidaya dapat menghasilkan produksi bawang merah yang optimal. Total biaya investasi yang digunakan untuk budidaya bawang merah per hektar per tahun (3 kali musim tanam) adalah sebesar Rp26.323.000 dan total modal kerja yang digunakan adalah sebesar Rp. 111.130.000. Dengan asumsi bahwa 60% modal kerja bersumber dari kredit perbankan, maka kredit modal kerja yang diperlukan adalah sebesar Rp66.678.000 dengan bunga kredit sebesar 18%, sedangkan selebihnya Rp44.452.000 merupakan dana milik petani. Adapun pembayaran angsuran dilakukan setelah panen (pada bulan ke-4). Usaha budidaya bawang merah per hektar sesuai dengan asumsi periode proyek 3 tahun memberikan nilai kelayakan usaha yang tinggi yaitu 118,50% jauh di atas tingkat bunga kredit perbankan yang tercatat 18% dan mencapai titik impas hanya 1,51 tahun. Daerah-daerah sentra produksi bawang merah adalah Kuningan, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bantul, Nganjuk, dan Probolinggo.
Kesimpulan
- Prospek usaha bawang merah di Brebes sangat bagus karena bawang sendiri merupakan kebutuhan utama dalam meracik sebuah masakan. Setidaknya puluhan ton bawang merah keluar wilayah Brebes setiap harinya untuk memenuhi permintaan konsumen dari berbagai daerah. Hal tersebut tentu membuat prospek usaha bawang merah masih terbuka lebar.
- Permasalahan dalam usaha budidaya bawang merah di Brebes diantaranya Hama tanaman yang kerap merusak. Hama yang kerap menyerang tanaman bawang antara lain kutu grandong (daun berbintik), penyakit otomasit( tiba-tiba tanaman mati) dan hama inul yaitu dimana daun tumbuh melintir.Selain itu ketersediaan air dimusim kemarau juga menjadi masalah serius dalam usaha ini.
- Kelayakan usaha budidaya bawang merah di Brebes dapat dikatakan sangat layak karena memiliki keuntungan bersih yang sangat tinggi. Nilai kelayakan usaha budidaya bawang merah ini sebesar 118,50%.
Referensi
Meredith, G.G. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo. Maslow
http://usahapemula.com/budidaya-bawang-merah-brebes-mampu-jual-2-ton-setiap-bulan/ (Diakses pada 08/06/2016)