Harga Rumput Laut Kering Anjlok

Tugas Manajeman Agribisnis Perikanan

Nama   : Akhmad Awaludin Agustiar

NIM    : 14/369621/PN/13935

 

Harga Rumput Laut Kering Anjlok

 

Rumput laut merupakan komoditas ekspor yang baru-baru ini mengalami penurunan harga. Akibat menurunnya harga rumput laut kering Petani rumput laut di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara memilih menjual cepat hasil panen mereka meskipun kadar kekeringan di bawah standar (Okezone, 2016/04/26).Beberapa Negara tujuan ekspor rumput laut kering seperti Thailand telah memutuskan untuk tidak mengimpor rumput laut kering dari Indonesia. Hanya China yang masih mengimpor rumput laut kering dari Indonesia.   Rumput laut kering hasil penen petani di Kabupaten Nunukan hanya dihargai Rp 4.800. Dengan menjual cepat hasil rumput laut, petani menghemat biaya pengeringan dan sewa lahan pengeringan Rp 1.000 per kilo rumput laut kering.

Alasan para petani memilih cepat menjual hasil panen adalah karena mereka dituntut segera mengembalikan modal yang mereka pinjam kepada pihak ketiga. Pemerintah daerah mengupayakan sistem pergudangan. Namun, minimnya SDM serta kurangnya ketersediaan gudang membuat langkah pemerintah daerah belum efektif mengangkat harga rumput laut petani. Gudang di Kabupaten Nunukan hanya mampu menampung 1.000 ton.

Saya memilih rumput laut sebagai tema isu bisnis perikanan karena potensi rumput laut yang bisa membawa keuntungan devisa besar kepada negara tetapi kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Jepang sebagai Negara penghasil rumput laut dapat menjadi contoh untuk Indonesia. Kepulauan Kyushu yang setiap tahunnya dapat menghasilkan hingga Rp. 1500 triliun hanya dengan mengolah rumput laut alga merah menjadi nori. Sebagai Negara yang dikepung oleh laut harusnya bisa membuat Indonesia lebih maju dari jepang karena potensi rumput lautnya yang sangat besar. Kurangnya teknologi pengolahan rumput laut membuat petani hanya menjual dalam bentuk bahan mentah yang harganya jauh rendah sebelum menjadi olahan rumput laut.

Inspirasi yang saya dapat dengan mengangkat tema ini yaitu saya menjadi bersemangat untuk menjadi pengusaha pengolahan rumput laut agar bisa menghasilkan produk dengan nilai ekonomis yang tinggi serta dapat menambah lapangan pekerjaan khususnya didaerah pesisir. Dengan adanya pengolahan rumput laut sebelum di ekspor, maka nilai ekonomisnya menjadi jauh lebih tinggi dan pendapatan negara melalui devisa juga semakin besar. Potensi besar rumput laut di Indonesia bagaikan peti emas yang belum dibuka karena kuncinya belum ditemukan. Mengolah rumput laut sebelum diekspor adalah salah satu kunci untuk membuat bisnis rumput laut di Indonesia bisa bersaing dikancah perdagangan internasional.

 

Referensi :

http://regional.kompas.com/read/2016/04/26/08353801/Harga.Rumput.Laut.Kering.Anjlok.Petani.Pilih.Jual.Cepat.Hasil.Panen

Agustyar

Mahasiswa perikanan UGM 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published.