ACARA 6
ALKALI TREATED COTONII (ATC)
A. TUJUAN
1. Mengetahui proses pembuatan Alkali Treated Cottonii (ATC)
2. Mengetahui rendemen dan kadar air ATC Chips yang dihasilkan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Rumput laut adalah tumbuhan yang hidup di laut dan merupakan jenis makroalga.
Tanaman ini adalah ganggang multiseluler divisi Thallophyta. Rumput laut tidak termasuk
tumbuhan sejati karena tidak memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan ini biasanya
hidup di dasar perairan yang masih terkena cahaya matahari. Berdasarkan pigmen, warna
rumput laut terbagi atas 4 jenis yaitu ganggang biru (Cyanophyceae), ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang merah (Rhodophyceae) dan ganggang coklat (Phaeophyceae)
(Yudhi 2009). Jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah
dari kelas Rhodophyceae yang mengandung agar-agar dan karaginan. Alga yang termasuk
ke dalam kelas Rhodophyceae yang mengandung karaginan adalah Eucheuma dengan
nama lokal agar-agar (Winarno, 1990).
Karaginan adalah zat aditif alami yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai
industri, terutama industri makanan dan kosmetika. Alkali Treated Cottonii (ATC)
merupakan proses pembuatan karaginan semi murni dengan menggunakan Eucheuma
cottonii. Tipe ATC berdasarkan cara atau proses pengolahannya terbagi menjadi tiga, yaitu
ATC Low Alkali, ATC Chips (ATC High Alkali), dan Seaweed Flour atau Semi Refined
Carrageenan (SRC) (Noor et al., 1990).
Manfaat karaginan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat dalam industri
pangan dan non pangan. Manfaat karaginan dalam industri pangan antara lain sebagai
penstabil. Penstabil merupakan bahan pendukung dalam meningkatkan mutu es krim
karena penstabil berfungsi mencegah terjadinya pemisahan konstituen lemah dengan
konstituen lain sehingga dapat mencegah timbulnya kristal es yang besar (Ekles, et al.,
1980). Semakin tinggi penggunaan karaginan untuk bahan penstabil es krim akan
menyebabkan tekstur es krim semakin padat, tetapi lembut. Selain sebagai penstabil;
karaginan juga dimanfaatan sebagai bahan pembuatan edible film. Edible film merupakan
lapisan tipis yang berfungsi sebagai pengemas sehingga memberikan efek pengawetan.
Edible film dapat menjadi barrier terhadap oksigen, mengurangi penguapan air, dan
memperbaiki penampilan produk (Suryaningrum et al., 2005). karaginan juga telah
dimanfaatkan sebagai bahan pengental pada saus tomat dengan konsentrasi terbaik sebesar
0, 25% (Irianto et al., 2005). Sedangkan manfaat dalam industri non pangan antara lain
sebagai makanan ternak, keramik, cat, tekstil, kertas, dan pembuatan film fotografis.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : Pengaduk, kertas pH, plastik, gelas ukur
Bahan : KOH, rumput laut kering Eucheuma cottonii, dan akuades
D. CARA KERJA
Prosedur pembuatan ATC dalam bentuk chips: